Jumat, 27 September 2013

Anggap saja ini diary-ku

saat aku merasa rindu, dan mungkin rindu akan dirimu yang dulu, ku tilik saja beberapa pesan yang masih tersimpan rapih dalam inbox-ku. ah, aku ingat, semua pesan itu sudah tidak ada. saat itu aku terlalu marah, hingga kalap ku hapus saja semuanya. atau, mungkin memang ini saatnya aku menyerah? mengakhiri semuanya? kamu yang terlalu kaku atau mungkin aku yang sudah terlalu lelah? terlalu banyak mengeluarkan airmata, terlalu banyak memendam perasaan, terlalu banyak memalsu tawa, dan segalanya. aneh saja, kau seperti tak ada maksud baik untuk memperbaiki semuanya. ini memang sikapku. apakah kau lelah? aku pun sama, aku sangat lelah. kau seakan tak mau mengerti bebanku, seakan kau terus menyalahkan aku karena terlalu banyak bicara. lalu aku harus bagaimana? sudah jarak menjauhkan kita, dan kita saling menjauhkan? lalu, aku harus diam saja dan menerima semuanya? bodoh. aku menangis. aku hanya bisa berbicara dengan menangis jika kau sudah seperti ini. kau enteng saja, karena kau tidak melihat aku menangis, dan kau tak merasakan jadi aku. atau semua ini karena kau sempurna? jadi, ada banyak sekali orang yang bisa mencintaimu seperti aku dan kau bisa mendapatkan penggantiku kapanpun yang kau mau. kenapa aku selalu bersikap baik padamu? dipancing sedikit saja dengan kau bersikap manis padaku (awalnya), aku langsung luluh. bodoh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar