Minggu, 08 Februari 2015

Pembuatan Visa Schengen Jerman

Hello!
Kali ini aku mau post tentang pengalaman membuat Visa Schengen Jerman. Jerman terkenal dengan ketat dalam pembuatan visa, tidak semua visa akan diterima alias di tolak. aku sempat baca di beberapa blog lain, kalau mereka ditolak karena alasan tidak menyiapkan data lengkap atau bahkan ada yang ditolak cuman karena waktu interview dia tidak meyakinkan pihak imigrasi kalau dia akan kembali ke indonesia. it's normal, jika pihak imigrasi bersikap seperti itu. mungkin mereka takut, kalau dia akan jadi imigrasi gelap atau bahkan kerja di jerman tanpa izin, maka dari itu usahakan untuk memberi keyakinan kepada pihak imigrasi kalau kita akan kembali ke indonesia. 

Kebetulan aku ke jerman ingin mengunjungi pacarku. jadi aku mengurus visa turis untuk jangka waktu 3 Bulan. karena aku memiliki sponsor di Jerman, jadi ada sedikit kemudahan aku untuk melengkapi persyaratan visa. ini beberapa persyaratannya lengkapnya untuk Visa yang mendapatkan Undangan/Sponsor :



  1. Isi Formulir Visa Schengen lengkap karena di Loket akan diperiksa secara lengkap. kalian bisa unduh dan print Formulirnya di website Jerman http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/4004566/Daten/3547935/C0__Formulir_Pemohonan.pdf contoh formulirnya seperti ini :                                                                                                      
  2. Isi Lembar Perjalanan. kalian bisa unduh dan print Lembar perjalanan di website Jerman http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/4046772/Daten/3678914/H3__Pemeriksaan__Lembar_perjalanan.pdf contoh formulirnya seperti ini 
  3. Buat Asuransi Perjalanan minimal senilai 30.000 Euros. Asuransi Perjalanan aku dibuat oleh pacarku di jerman, dia membuatnya memakai asuransi AXA untuk 3 Bulan/90 Hari. aku gatau pasti biaya administrasinya dllkarena aku terima beres semuanya :D love banget deh buat pacarku haha. tapi yang aku liat di lembar asuransiku sih harganya senilai 89 Euros atau Rp. 1.300.000 (Sesuai kurs yang berlaku pada tanggal pembuatan asuransi tersebut),  ini contoh Lembar Asuransi AXA, print + Fotokopi ya.. waktu aku sih dapat 2 lembar, 
                                                                                                                                                                        kalian bisa unduh dan print Form Asuransi Kesehatannya di website Jerman http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/4042440/Daten/3660889/H1__Krankenversicherung.pdf 
  4. Passpor wajib memiliki. Syarat Passpor :dikeluarkan paling lama 10 tahun, minimal terdapat dua halaman kosong untuk visa dan masa berlaku visa Schengen berakhir paling lama tiga bulan sebe-lum masa berlaku paspor berakhir.
  5. Foto 2 Lembar (1 ditempel dibagian kiri formulir, 1 nya diberikan ke loket) Yap, ini syarat yang kebanyakan orang ngeremehin, saranku kalian melakukan foto ditempat yang biasa ngurus Visa/Fujifilm/Tempat foto besar. kalian harus memiliki Foto terbaru untuk visa, dan syaratnya bisa kalian lihat di Website Jerman http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/4015210/Daten/178573/H2_en__Fotomustertafel.pdf
  6. Biaya Permohonan Visa Schengen Jerman yaitu 60 Euros setara Rp. 870.000 (Sesuai kurs yang berlaku pada tanggal pembuatan Visa tersebut). usahakan berikan uang pas, karena mereka tidak memiliki kembalian.
  7. Reservasi Tiket Pesawat yang belum dibayar. aku sih minta bantu Travel yang didekat rumah untuk membuat Booking Ticketnya, oh ya ini harus diperhatiin yah tanggal pergi dan pulangnya harus sesuai dengan apa yang kalian tulis di Formulir Permohonan Schengen. Tanggal tidak boleh berbeda, karena nanti pihak imigrasi akan mencurigai kalian, jika kalian tidak mempunyai pendirian. 
  8. aku minta scan semua data pacarku/pengundang yaitu Undangan tertulis yang ditandatangani oleh pengundang dan fotoko-pi paspor atau kartu identitas pengundang. Apabila pengundangnya adalah warga negara asing, maka sertakan juga fotokopi kartu izin tinggalnya di Jerman dan sisipkan juga slip gaji si pengundang selama 3 bulan terakhir, ini dibutuhkan karena semua biaya hidup, tempat tinggal dll akan ditanggung oleh pengundang. 
  9. Surat keterangan kerja dari perusahaan teraktual dengan keterangan gaji. Bagi yang masih kuliah: surat keterangan masih kuliah dari universitas. Karena aku tidak bekerja/kuliah, jadi aku tidak menyisipkan lembar ini. 
  10. Dan ini yang terakhir, surat sakti yang dikirim langsung dari Jerman yang katanya kalau pakai surat ini lumayan dipertimbangkan kelayakan kita masuk di jerman karena udah ada jaminan si pengundang, biasanya disebut Verpflichtungserklärung / surat jaminan resmi. ini kalian harus memiliki yang asli karena ketika diloket mereka akan meminta fotokopi dan kita harus menunjukkan surat aslinya. jadi usahakan pihak pengundang mengurus surat ini 2 minggu sebelum kalian datang ke kedutaan jerman. karena surat ini harus dikirim dari Jerman, waktu pacarku ngirim memakai jasa DHL Express hanya membutuhkan waktu 3 hari untuk sampai kerumahku, biayanya sekitar 67,90 Euros setara Rp. 974.205 (Sesuai kurs yang berlaku pada tanggal pengiriman tersebut). aku saranin sih pakai DHL Express, soalnya cepat sampai, mudah di check barang kita udah sampe mana, pokoknya mantap deh cuman 3 hari kerja dari Berlin-Jakarta. walaupun bayarnya sedikit mahal, tapi kalau buat orang yang buru-buru harus ngurusin visanya sih cocok banget gunain jasa ini. ini contoh Verpflichtungserklärung / surat jaminan resmi: 
                    


         Setelah semua dokumen lengkap, maka kalian harus membuat Appointment dengan Kedutaan Besar Jerman, untuk lebih jelasnya, kalian bisa baca disini https://service2.diplo.de/rktermin/extern/choose_realmList.do?locationCode=jaka&request_locale=en . aplikasi permohonan visa Schengen setidaknya diajukan paling lambat 15 hari, atau paling cepat 3 bulan sebelum rencana kunjungan. Harap bawa bukti konfirmasi perjanjian yang dikirim melalui sistem di pintu masuk. 


Ini ceritaku ketika aku pergi ke kedubes hari ini, Aku berangkat dari Stasiun Bekasi pukul 6.30 dan transit di Manggari, setelah itu berpindah peron dan naik kereta menuju Stasiun Sudirman. sampai di stasiun sudirman, aku bertanya dengan satpam, dimana letak kedubes Jerman, jadi dari stasiun itu bisa jalan kaki/naik kopaja 19 arah Bunderan HI, itu kedubes pas banget didepan Mall Grand Indonesia, ada benderanya disitu dan pagar hitam yang tertutup. penjagaannya cukup ketat, aku jam 08.00 sudah berada disitu, padahal disurat perjanjiannya jam 8.30. tapi tidak masalah jika kecepatan karena lebih cepat lebih baik. di gerbang kalian akan ketemu satpam dan tunjukin appointment yang sudah di print+passpor, menurut aku sih satpamnya ramah, kenapa? karena waktu aku kesana lagi ujan deres banget. haha mungkin dia kasian juga ngeliat aku hampir basah kuyup. lalu semua tas aku di bongkar, karena aku membawa HP+Laptop+PowerBank, semuanya di simpen diloker dan nanti kita dikasih kunci. setelah itu naik kelantai 2, disana ketemu satpam lagi, terus tunjukin lagi bukti appointment kita. setelah itu nunggu deh di deket loket sampe nama kita dipanggil. bukan main gugupnya aku waktu mau nyerahin berkas + wawancara. setelah nama ku dipanggil, aku langsung serahkan semua berkas, oh iya jangan lupa semua berkas DIURUTKAN sesuai dengan yang aku tulis di persyaratan atas, karena jika berantakan nanti pihak loket akan marah (pengalaman temanku). waktu pihak loket ngecek semua dataku yang di formulir, usahakan semua tanggal dibuat sama, agar mereka tidak akan mencurigai kalian. mereka menyuruh aku untuk mengangkat telepon, isi wawancara yang aku inget yaa
  • ada urusan apa kamu ke jerman?
  • berapa lama kamu disana? 
  • kegiatan kamu selama 3 bulan ngapain aja? 
  • ceritain dong kapan kamu ketemu pacar kamu? terus dimana?
  • apakah kalian akan membuat pesta pertunangan disana?
  • apa agama pacar kamu?
  • apa pacar kamu punya keluarga disana?
  • berapa lama kamu memiliki hubungan sama dia?
  • kapan kalian akan menikah?
  • dimana kalian akan menikah?
  • apakah setelah menikah kamu akan tinggal di Jerman juga?
  • sudah bisa bahasa jerman belum? 
  • udah ada info belum mau belajar bahasa jerman dimana? 
  • Orangtua kamu kerja dimana?
  • kamu punya berapa saudara?
  • apa pekerjaan kamu sekarang? 
itu aja sih isi wawancaranya yang aku inget, intinya sih jawab yang sejujurnya jangan bertele-tele. dan setelah itu mereka meminta uang apply visa 60 Euros. semua sudah beres, sekarang aku tinggal nunggu passpor ku jadi, mungkin sekitar seminggu atau sampai 10 Hari. karena sekarang tanggal 9 Feb 2015, aku disuruh ambil passpor dan visa ku tanggal 16 Februari 2015. yah semoga aja aku salah satu orang yang beruntung dan semoga visa aku di apply dan tidak ada kendala apapun. karena selama dokumen lengkap dan sponsor yang disana kuat, kemungkinan visa akan di apply besar. aamiin. be positive guys. nanti aku bakalan ngepost gimana kabar visaku.  

ini pengalamanku yang bisa aku berikan, kalau mau tanya lebih lanjutnya bisa kontak ke email aku : cemiraaa@gmail.com 

Jerman, i'm coming :)

terimakasih sudah visit blog ku :)



Selasa, 15 April 2014

Sederhana

Ada alasan kenapa aku tak bisa membencimu, karena tujuan memilikimu bukan itu. Aku ingin tetap bertahan, dengan segala apa yang kuharapkan dan tanamkan saat awal aku mencintaimu. Awalnya, begitu mudah aku menerimamu dengan kenyataan-kenyataan kalau kau memang peduli terhadap apa yang kulakukan. Mulai dari pagi hingga aku ingin tertidur, kau tak pernah telat memberi kabar, kau tak pernah sedikitpun membuatku khawatir, dan yang membuat aku benar-benar menerimamu adalah percakapan yang kita lakukan selalu ada tawa dari semua itu yang kutemukan satu, dan tak pernah ku temukan pada orang lain. Kutemukan rasa 'nyaman'. Sederhana sekali rasa ini tumbuh semakin berkembang besar bahkan aku sendiri sulit mengendalikannya, rasa nyaman berubah menjadi rasa cinta. Kau pun sama.

Ini bukan sesederhana rasa nyaman hadir, kau tau ada beberapa orang yang berusaha mendekatiku lalu aku hiraukan begitu saja, karena aku belum menemukan kecocokan mulai dari percakapan yang membosankan hingga candaan yang garing, semua itu tak kutemukan pada dirimu. Ini proses yang begitu cepat. Sebenarnya kau gunakan sihir apa, sehingga masa pendekatan kita memang begitu cepat. Aku rasa, semua pendekatan melakukan beberapa proses, adaptasi yang begitu merepotkan agar kita bisa saling menerima. Namun kita melakukannya sangat begitu cepat. Ini bukan berarti aku akan mudah melupakanmu, tidak sama sekali. Aku hanya menunggu seseorang yang tepat dan mengesankan saat proses memulihkan hati karena "putus" dengan pacarku dulu, proses itu sangat lama. Dan ada akhirnya aku temukan dirimu, kau cepat merespon hati yang kosong, aku pun. Tak mudah untuk jatuh cinta namun begitu mudah menerima proses jatuh cinta denganmu, sangat mengesankan bukan?

Kau tahu? Cinta memang tumbuh dari hal yang sederhana, karena kita sudah saling tercandu akan pesan singkat yang kita kirimkan dan kita terima.

Kau tahu? Aku memang mudah dibuat tersenyum, namun aku sulit mengendalikan senyum itu ketika aku menerima pesan singkat darimu. Ternyata kau tak bisa membuatku khawatir sedikitpun.

Kau tahu? Aku merindukanmu, dan lebih dari ini. 

Kamis, 06 Maret 2014

Semakin Tahu Diri

Setiap malam, sebelum tidur, kuhabiskan beberapa menit untuk membaca pesan singkatmu. Tawa kecilmu, kecupan berbentuk tulisan, dan canda kita selalu membuatku tersenyum diam-diam. Perasaan ini sangat dalam, sehingga aku memilih untuk memendam. Jatuh cinta terjadi karena proses yang cukup panjang, itulah proses yang seharusnya aku lewati secara alamiah dan manusiawi. Proses yang panjang itu ternyata tak terjadi, pertama kali melihatmu; 
aku tahu suatu saat nanti kita bisa berada di status yang lebih spesial. Aku terlalu penasaran ketika mengetahui kehadiranmu mulai mengisi kekosongan hatiku. Kebahagiaanku mulai hadir ketika kamu menyapaku lebih dulu dalam pesan singkat. Semua begitu bahagia....
Aku sudah berharap lebih. Kugantungkan harapanku padamu. Kuberikan sepenuhnya perhatianku untukmu. Sayangnya, semua hal itu seakan tak kau gubris. kau tau mengerti apa maksudku. Apakah kamu benar tidak memikirkan aku? Kamu lebih senang menunggu. Benarkah kamu memang menunggu? Apalagi yang kau tunggu jika kau sudah tahu bahwa aku mencintaimu?
Tuan, tak mungkin kau tak tahu ada perasaan aneh di dadaku. Kekasihku yang belum sempat kumiliki, tak mungkin kau tak memahami perjuangan yang kulakukan untukmu. sekarang, sudah ada seseorang yang baru, yang nampaknya jauh lebih baik dan sempurna daripada aku. Tentu saja, jika dia tak sempurna—kautak akan memilih dia menjadi satu-satunya bagimu. Setelah tahu semua itu, apakah kamu pernah menilik sedikit saja perasaanku? 
Ini semua terasa aneh bagiku.. Aku yang terbiasa dengan sapaanmu di pesan singkat harus (terpaksa) ikhlas karena akhirnya kamu sibuk dengan dia. Aku berusaha memahami itu. Setiap hari. Setiap waktu. Aku berusaha meyakini diriku bahwa semua sudah berakhir dan aku tak boleh lagi berharap terlalu jauh.
Tuan, jika aku bisa langsung meminta pada Tuhan, aku tak ingin perkenalan kita terjadi. Aku tak ingin membaca pesan singkatmu yang lugu tapi manis. Sungguh, aku tak ingin segala hal manis itu terjadi jika pada akhirnya kamu menghempaskan aku sekeji ini. Kalau kau ingin tahu bagaimana perasaanku, seluruh kosakata dalam miliyaran bahasa tak mampu mendeskripsikan. Perasaan bukanlah susunan kata dan kalimat yang bisa dijelaskan dengan definisi dan arti. Perasaan adalah ruang paling dalam yang tak bisa tersentuh hanya dengan perkataan dan bualan. Aku lelah. Itulah perasaanku. Sudahkah kau paham? Belum. Tentu saja. Apa pedulimu padaku? Aku tak pernah ada dalam matamu, aku selalu tak punya tempat dalam hatimu.
Setiap hari, setiap waktu, setiap aku tau kau dengannya; aku selalu berusaha menganggap semua baik-baik saja. Semua akan berakhir seiring berjalannya waktu. Aku membayangkan perasaanku yang suatu saat nanti pasti akan hilang, aku memimpikan lukaku akan segera kering, dan tak ada lagi hal-hal penyebab aku menangis setiap malam. Namun.... sampai kapan aku harus terus mencoba? Sulit bagiku menerima kenyataan bahwa kamu yang begitu kucintai ternyata malah memilih pergi bersama yang lain. 
Tak mudah meyakinkan diriku sendiri untuk segera melupakanmu kemudian mencari pengganti. Seandainya kamu bisa membaca perasaanku dan kamu bisa mengetahui isi otakku, mungkin hatimu yang beku akan segera mencair. Aku tak tahu apa salahku sehingga kita yang baru saja kenal, baru saja mencicipi cinta, tiba-tiba terhempas dari dunia mimpi ke dunia nyata. Tak penasarankah kamu pada nasib yang membiarkan kita kedinginan seorang diri tanpa teman dan kekasih?A ku menulis ini ketika mataku tak kuat lagi menangis. 
Aku menulis ini ketika mulutku tak mampu lagi berkeluh. Aku mengingatmu sebagai sosok yang pernah hadir, meskipun tak pernah benar-benar tinggal. Seandainya kautahu perasaanku dan bisa membaca keajaiban dalam perjuanganku, mungkin kamu akan berbalik arah—memilihku sebagai tujuan. Tapi, aku hanya persinggahan, tempatmu meletakan segala kecemasan, lalu pergi tanpa janji untuk pulang. Semoga kautahu, aku berjuang, setiap hari untuk melupakanmu. Aku memaksa diriku agar membencimu, setiap hari, ketika kulihat kamu bersama kekasih barumu. Aku berusaha keras, setiap hari, menerima kenyataan yang begitu kelam.
Bisakah kau bayangkan rasanya jadi orang yang setiap hari terluka, hanya karena ia tak tahu bagaimana perasaan orang yang mencintainya? Bisakah kaubayangkan rasanya jadi seseorang yang setiap hari menahan tangisnya agar tetap terlihat baik-baik saja?
Kamu tak bisa. Tentu saja. Kamu tidak perasa.

Rabu, 05 Maret 2014

what can i do?

Tolong Buat Aku Lupa

Jelaskan padaku mengapa semua jadi serumit ini? Aku tak tahu jika kamu tiba-tiba memenuhi sudut-sudut terpencil di otakku, hingga memenuhi relung-relung hatiku. Semua terjadi begitu cepat, tanpa teori dan banyak basa-basi. Aku melihatmu, mengenalmu, lalu mencintaimu. Sesederhana itulah kamu mulai mengusai hari-hariku. Kamu jadi penyebab rasa semangatku. Kamu menjelma jadi senyum yang tak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Iya, mungkin, aku jatuh cinta. Entah kamu. 


Semua kulakuan diam-diam. Begitu rapi. Hingga hatimu yang beku tak pernah berhasil cair. Semua kusembunyikan. Hingga perasaanmu yang tidak peka tetap saja tak peduli pada gerak-gerikku yang jarang tertangkap oleh sorot matamu. Aku pandai menyembunyikan banyak hal hingga kau tak memahami yang sebenarnya terjadi. Aku tidak bisa melupakanmu.... sungguh! 

Hal-hal sederhana itu seakan-akan sengaja diciptakan untuk tidak dilupakan. Tolong buat aku lupa, karena aku tak lagi temukan cara terbaik untuk menghilangkan kamu dari pikiranku. aku tidak memiliki kesempatan berbicara, berdua saja. Rasanya mustahil. Kamu dan aku berbeda, air dan api, dingin dan panas. Tapi, aku selalu ingat, "Hal yang mustahil di dunia ini hanyalah memakan kepala sendiri." Aku tersenyum ketika membaca barisan kalimat itu. Iya, harusnya aku tak perlu sesenang itu, karena mungkin kamu menulisnya tanpa perasaan, hanya untuk merespon perkataanku saja. 

Rasanya menyebalkan jika aku tak mengetahui isi hatimu. Kamu sangat sulit kutebak, kamu teka-teki yang punya banyak jawaban, juga banyak tafsiran. Aku takut menerjemahkan isyarat-isyarat yang kau tunjukkan padaku. Aku takut mengartikan kata-kata manismu yang mungkin saja tak hanya kau katakan untukku. Aku takut memercayai perhatian sederhanamu yang kauperlihatkan secara terselubung. Aku takut. Aku takut. Takut. Semakin takut jika perasaan ini bertumbuh ke arah yang tak kuinginkan. 

Tolong hentikan langkahku, jika memang segalanya yang kuduga benar adalah hal yang salah di matamu. Tolong kembalikan aku ke jalanku dulu, sebelum aku mengganggu rute tujuanmu. Ketahuilah, Tampan. Aku sedang berusaha melawan jutaan kamu yang mulai mengepul otakku, seperti asap rokok yang menggantung di udara; kamu seakan-akan nyata. Aku tak percaya, ternyata kita bisa melangkah sejauh ini. Dan, selama ini juga, aku tak pernah berani mengatakan satu hal yang mungkin mengagetkanmu.

aku mulai menyukaimu. di antara rindu yang selalu gagal kuungkapkan di dalam rasa canggung yang belum kupahami. 

tolong... jangan pergi.

Jumat, 27 September 2013

Anggap saja ini diary-ku

saat aku merasa rindu, dan mungkin rindu akan dirimu yang dulu, ku tilik saja beberapa pesan yang masih tersimpan rapih dalam inbox-ku. ah, aku ingat, semua pesan itu sudah tidak ada. saat itu aku terlalu marah, hingga kalap ku hapus saja semuanya. atau, mungkin memang ini saatnya aku menyerah? mengakhiri semuanya? kamu yang terlalu kaku atau mungkin aku yang sudah terlalu lelah? terlalu banyak mengeluarkan airmata, terlalu banyak memendam perasaan, terlalu banyak memalsu tawa, dan segalanya. aneh saja, kau seperti tak ada maksud baik untuk memperbaiki semuanya. ini memang sikapku. apakah kau lelah? aku pun sama, aku sangat lelah. kau seakan tak mau mengerti bebanku, seakan kau terus menyalahkan aku karena terlalu banyak bicara. lalu aku harus bagaimana? sudah jarak menjauhkan kita, dan kita saling menjauhkan? lalu, aku harus diam saja dan menerima semuanya? bodoh. aku menangis. aku hanya bisa berbicara dengan menangis jika kau sudah seperti ini. kau enteng saja, karena kau tidak melihat aku menangis, dan kau tak merasakan jadi aku. atau semua ini karena kau sempurna? jadi, ada banyak sekali orang yang bisa mencintaimu seperti aku dan kau bisa mendapatkan penggantiku kapanpun yang kau mau. kenapa aku selalu bersikap baik padamu? dipancing sedikit saja dengan kau bersikap manis padaku (awalnya), aku langsung luluh. bodoh.

nothing to do

     Mempertahankanmu mudah, tapi aku kesulitan mendapatkan perhatian darimu. mempertahankanmu mudah, tapi aku kesulitan menahan rinduku jika kamu tak membalasnya. mempertahankanmu mudah, tapi aku selalu tak terbagi saat kau sibuk. mempertahankanmu mudah, tapi aku sulit untuk mengertimu saat kita tak saling bertemu pada rindu yang sama. mempertahankanmu mudah, saat aku kesulitan menerima kabar darimu. sederhana memang nampaknya, bahkan dilakukan dengan tak sadar. namun, apa yang dirasakan tak sesederhana itu.
     aku tak tahu apa yang kau kerjakan disana, tapi aku percaya. aku tak tahu bagaimana hatimu disana, tapi aku percaya. aku tak tahu kebenaran dari setiap kabar yang kau berikan padaku, tapi jarak memaksaku untuk percaya. kita adalah dua orang yang selalu bergantung dengan mimpi dan harapan, omong kosong. 

Senin, 16 September 2013

perkara siapa yang terbaik

Bisa kau beri alasan kenapa kau memilih orang yang kau pilih saat ini, orang yang telah mengisi hatimu selama ini, orang yang kau sendiri tak punya alasan untuk meninggalkannya saat ini. Entah kenapa orang itu memang yang terbaik, tapi bukankah ada banyak orang yang lebih baik disana dibanding orang yang kau pilih saat ini? Perkara cinta, bukankah masalah ragu, jenuh, egois, dan pencemburu semua adalah bumbu. Lalu banyak orang menilai semua adalah kekurangan dari apa yang selama ini kita menerima apa adanya cinta. Banyak cinta yang buta akan kekurangan mereka seakan lupa kalau selama ini dia lebih apa yang kau harapkan disana. Bukankah dengan merelakan menunggu adalah pengorbanan yang tulus baginya, sebuah kesetiaan yang langka, yang semua orang belum tentu bisa melakukanya. Ada banyak orang disana sedang dilupakan akan masalah-masalah kecil, yang mereka ingat hanyalah 'lari dari masalah', lalu melampiaskannya dengan hati yang baru, yang menurut mereka adalah hati yang baru lebih akan lebih baik ketimbang hati yang lama yang hanya merusak dan tidak ada rasa pengertiannya. Menyesal karena telah memilih. Ungkapan bodoh adalah mereka yang telah mantap meyakinkan hati untuknya lalu mengecewakannya begitu saja dikemudian hari, yang seakan lupa, janji-janji manis yang sering diucapkan "Aku, gak akan ninggalin kamu" ini bukan perkara siapa yang pergi dan siapa yang telah lelah mempertahankan karena hubungan yang tak seimbang. Ada banyak rasa bersalah karena mereka bingung untuk apa bertahan dalam kondisi cinta yang sudah tidak ada pada kedua belah pihak. Bukankah itu akan menyakiti keduanya. Tapi, bisakah teliti sebentar dengan apa yang pernah dilakukan dulu, kesempatan untuk mendapatkannya, dan pengorbanan untuk memantapkan hatinya untukmu. Di luar sana ada banyak orang yang jauh lebih baik dari apa yang kamu kejar, tapi ia memilihmu. Ini pernyataan yang menyakitkan untuk dirasakan, untuk direnungkan, untuk diketahui kalau kau layak untuknya, mantapkan hatimu kembali, kalau cinta yang kau bangun dulu, dan kau akan bangun kembali dengan bangunan yang lebih kokoh lagi, anggap saja kalau dulu kau belum begitu gigih untuk membangun pondasi cinta yang kuat untuknya. San kali ini kesempatan memang berpihak dua kali padamu, dan yang mesti kau lakukan adalah, kau gunakan dan dia tak kembali ragu untuk meyakinkanmu.Sepertinya ada saja masalah yang hadir dalam cinta, bukankah sudah dibahas tadi kalau itu bumbu, ah itu bukan bumbu, itu suplemen agar kita bisa bertahan. Jika bumbu itu terlalu banyak tidak enaklah sebuah makanan. tapi, jika suplemen itu teratur kita gunakan walaupun banyak itu akan memperkokoh tubuh kita dan tak akan goyah sama sekali. Ini perkara cinta, untuk apa memulai dan menyakiti.Lalu untuk apa kata sempurna? Menjadi yang sempurna memang pilihan, tapi perkara melengkapi jauh lebih baik dari sempurna. Jika ada kesempurnaan namun tidak melengkapi untuk apa? Bukankah cinta untuk saling memberi lalu menerima yang dalam arti melengkapi. Bukan memberi lalu "kau sempurna di matanya". Cinta itu bodoh, cinta itu membuat orang menjadi budak apa yang dicintainya, tapi cinta itu melengkapi apa yang kurang dengan yang dicintainya. Belajarlah melengkapi sebuah cinta, lalu kau akan mendapatkan yang terbaik untuk kau syukuri. Percayalah cinta tak akan membuat orang menjadi budak tapi ini perkara melengkapi, hanya itu.Dan yang terakhir adalah orang yang terbaik saat ini berada jauh dari dirimu, dan sulit untuk meyakinkan apa dia benar-benar yang terbaik dan melengkapi. Kali ini dia memang jauh, bukankah sudah berjanji suatu saat akan bersama. Jadi, perpisahan bukankah perkara waktu? Bukankah waktu akan berjalan cepat seperti kilat, dan sekarang adalah bagaimana membuat kedua-duanya untuk tetap saling meyakinkan. Waktu dan jarak tidak akan pernah menjadi penyebabnya, sebab musabab dari masalah "saling meyakini" adalah hatimu, hatinya, perkara yang mudah bukan?